Makalah jenis jenis ikatan kimia

MAKALAH JENIS JENIS IKATAN KIMIA






KELOMPOK 7:
1. AWAN RESTU LISTYANTO (04)
2. FIAN DESWANTARA (12)
3. LINTANG LUHHITA (22)
4. NAFIDA NUR INTANNIA (23)
5. NURUL HIKMAH (26)
KELAS : X TKJ 3




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan makalah dengan judul IKATAN KIMIA. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok dalam mata pelajaran Kimia.
Atas bimbingan bapak/ibu guru dan saran dari teman-teman maka disusunlah makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di sekolah. Makalah ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam proses sekolah.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar makalah ini dan penulis berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin















i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1    PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
D. Manfaat Penulisan 2
BAB 2    PEMBAHASAN
A. Pengartian Ikatan Kimia 3
B. Jenis Jenis Ikatan Kimia 3-5
BAB 3    PENUTUP
A. Kesimpulan 6















ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menerima begitu saja dunia sekitar kita beserta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya tanpa mempertanyakan misalnya, apa itu air, apa itu bensin, mengapa bensin bias terbakar sedangkan air tidak? Apakah arti tarbakar? Mengapa besi dapat berkarat sedangkan emas tidak? Apa itu karet dan bagaimana membuat karet tiruan?

Pertanyaan-pertanyaan diatas adalah sebagian dari masalah yang dibahas dalam dalam ilmu kimia. Oleh karena itu, ilmu kimia dapat di definisikan sebagai ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi, seperti hakekat, susunan, sifat-sifat, perubahan serta  lectr yang menyertai perubahannya.

Suatu atom bergabung dengan atom lainnya melalui ikatan kimia sehingga dapat membentuk senyawa, baik senyawa kovalen maupun senyawa ion. Senyawa ion terbentuk melalui ikatan ion, yaitu ikatan yang terjadi antara ion positif [atom yang melepaskan  lectron] dan ion negative [atom yang menangkap  lectron]. Akibatnya, senyawa ion yang terbentuk bersifat polar.

Dalam setiap senyawa, atom-atom terjalin secara terpadu oleh suatu bentuk ikatan antaratom yang deiebut ikatan kimia. Seorang ahli kimia dari Amerika serikat, yaitu Gilbert Newton Lewis ( 1875- 1946) dan Albrecht Kosel dari Jerman ( 1853- 1972) menerangkan tentang konsep ikatan kimia.
-            Unsur- unsur gas mulia ( golongan VIIA) sukar membentuk senyawa karena konfigurasi electronnya memeliki susunan electron yang Stabil.
-            Setiap unsur berusaha memeliki konfigurasi electron seperti yang di meliki oleh unsure gas mulia, yaitu dengan cara melepaskan electron atau menangkap electron.
-             Jika suatu unsure melepaskan electron, artinya unsure itu electron pada unsure lain. Sebaliknya, jika unsure itu menangkap  lectron, artinya menerima  lectron dari unsure lain. Jadi susunan yang  stabil tercapai jika berikatan dengan atom unsure lain.
-            Kecenderungan atom- atom unsure untuk memiliki delapan  lectron di kulit terluar di sebut kaida octet




1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kita bisa menentukan rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimanakah pengertian ikatan kimia ?
2. Apa sajakah jenis dari ikatan kimia ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk lebih memahami Ilmu Kimia secara umum
2. Menambah wawasan tentang ikatan kimia

D. Manfaat Kimia
1. Sebagai referensi bagi penulis dalam pembuatan makalah berikutnya.
2. Sebagai bahan bacaan


























2
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah ikatan yang terbentuk antar atom atau antar molekul dengan cara :
 Atom yang satu melepaskan elektroEn, sedangakan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron)
 Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang [
 Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang berikatan

Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah guna terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur. Kestabilan unsur terjadi apabila suatu unsur mengikuti aturan oktet. Aturan Oktet adalah kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnnya sama seperti gas mulia. Unsur gas mulia (Gol VIIIA) mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, hanya unsur Helium).
Sebelum mengetahui jenis-jenis ikatan kimia, kita harus mengetahui apa itu konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron adalah susunan elektron-elektron pada sebuah unsur. Susunan elektron berbentuk sub kulit-sub kulit, yang masing-masing sub kulit terdiri dari elektron yang berbeda. Kulit K : 2, L : 8, M : 8,  N : 8. Dengan adanya konfigurasi elektron, kita dapat mengetahui letak unsur disistem periodik (periode dan golongan).
Contoh :  Buat konfigurasi elektron Na
11Na : 2, 8, 1  à artinya, unsur Na terletak pada golongan 1,  periode ke tiga.
Namun, di dalam terdapat sub kulit, maka untuk golongan B pada sistem periodik, konfigurasi elektron dibuat berdasarkan Asas Afbau. Karena untuk unsur yang berada di golongan B, konfigurasi elektron menggunakan prinsip kulit K,L,M,N tidak bisa digunakan (Hanya untuk golongan A), tetapi Asas Afbau dapat digunakan untuk di semua golongan (A dan B).

B. Jenis Jenis Ikatan Kimia
1. Ikatan Ion
Ikatan ion (elektrovalen), adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya perpindahan (serah-terima) elektron dari satu unsur ke unsur yang lain. Kedua ikatan tersebut berikatan dengan adanya gaya elektrostatis. Unsur yang cenderung melepaskan elektron adala unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur nonlogam.
“Ikatan yang terbentuk apabila unsur logam melepaselektron dan diikuti dengan unsur nonlogam yang menerima electron”
3
Dengan kata lain, satu memberi dan satu menerima
Contoh ikatan ion adalah :
Unsur Na dengan Cl yang membentuk senyawa NaCl.
11Na : 2,8,1 à Na+
17Cl : 2,8,7 à Cl-
Na+ + Cl-  NaCl
Unsur Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia (8), dan unsur Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia (8). Jika unsur melepaskan elektron, maka unsur tersebut bermuatan positif, namun jika unsur menerima elektron, maka unsur tersebut bermuatan negatif.
Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :
 Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA). Contoh : NaF, KI, dan CsF
 Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA). Contoh : Na2S, Rb2S, Na2O
 Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA). Contoh “ CaO, BaO, MgS
2. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh dua atom yang belikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah satu atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron, yang dalam pembentukannya, masing-masing atom mempunyai orbital pada kulit terluar yang berisi elektron tunggal. Dan kedua orbial tersebut saling tumpang-tindih (overlap) sehingga sebuah pasangan elektron terbentuk, kemudian dipakai secara bersama oleh kedua atom. Ikatan kovalen terbentuk oleh sesama unsur non logam.
“Ikatan yang terbentuk akibat adanya pemakaian electron bersama – sama antara unsur non logam”
Dengan kata lain, sama-sama memberi dan menerima
Contoh ikatan kovalen :
Unsur H dengan N membentuk senyawa NH3
1H : 1      à H+
7N : 2, 5  à N-3
H+ + N-3  NH3
Unsur H membutuhkan 1 elektron untuk memenuhi aturan oktet, sedangkan unsur N membutuhkan 3 elektron untuk memenuhi aturan oktet. Oleh karena itu, kedua unsur tersebut sama-sama memberi dan menerima (saling memakai)


4
Jenis – jenis ikatan kovalen
a. Berdasarkan jumlah pasangan elektronnya, ikatan kovalen dibagi menjadi :
 Ikatan kovalen tunggal, adalah ikatan kovalen yang menggunakan satu pasang elektron. Contoh: H-Cl, H-H
 Ikatan kovalen rangkap dua, adalah ikatan kovalen yang menggunakan dua pasang elektron. Contoh: O=O
 Ikatan kovalen rangkap tiga, adalah ikatan kovalen yang menggunakan tiga pasang elektron. Contoh: HC CH

b. Berdasarkan kepolarannya, ikatan kovalen dibagi menjadi :
 Ikatan kovalen polar, terjadi antara dua atom dengan keelektronegatifan berdeda (unsur yang berbeda). Contoh : ikatan H-Cl, H-F, N-H
 Ikatan kovalen nonpolar, terjadi antara dua atom dengan keelektronegatifan sama (unsur yang sama). Contoh: ikatan  H-H, O=O, Cl-Cl

3. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya bisa menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
“Ikatan yang terbentuk apabila pasangan electron yang dipakai bersama hanya berasal dari salah satu unsur yang berikatan”
Dengan kata lain, ada satu menerima, dan ada yang tidak menerima
Contoh kovalen koordinasi :
Senyawa NH3 dengan H+ membentuk NH4+

4. Ikatan Logam
Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gara tarik menarik yang terjadi antara muatan pisitif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak. Atom-atom logam dapat diibaratkan bola ping-pong yang terjejal rapat satu sama lain. Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar 9terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain. Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada satu atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari satu atom ke atom lain. Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif logam.

5
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Sehubungan dengan penulisan tugas makalah kami (kelompok 7 ), maka dapat kami simpulkan bahwa : jenis-jenis ikatan kimia terdiri atas 3 macam, yang pertama adalah ikatan ion yang merupakan ikatan antara unsur-unsur logam dan non-logam, kedua adalah ikatan kovalen yaitu pemakaian elektron secara bersama-sama oleh unsur non-logam dan unsur non-logam, serta ikatan logam yang merupakan pemakaian elektron secara bersama-sama oleh atom-atom logam.
























6

Comments